Pengertian, Fungsi, dan Komponen Likuiditas

likuiditas - ekbis.sindonews.com

Dalam bidang ekonomi, khususnya perbankan, kita tentu sudah sangat familiar dengan istilah likuiditas. Namun, tak banyak orang yang mengetahui apa arti istilah ini sebenarnya.

likuiditas - ekbis.sindonews.com
likuiditas – ekbis.sindonews.com

 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, likuiditas bisa diartikan sebagai perihal posisi uang kas suatu perusahaan dan kemampuannya untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo tepat pada waktunya. Likuiditas juga bisa bermakna kemampuan memenuhi kewajiban membayar utang dan sebagainya pada waktunya (tentang perusahaan dan sebagainya).

Secara lebih ringkas, likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Sementara untuk sektor perbankan, likuiditas bisa dimaknai sebagai kemampuan bank setiap waktu untuk membayar utang jangka pendeknya apabila tiba-tiba ditagih.

Baca juga:  Arti dan Contoh Sikap Apriori

Likuiditas setidaknya memiliki empat fungsi utama bagi perusahaan, yaitu:

  • Sebagai media untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.
  • Sebagai antisipasi dana-dana yang dibutuhkan secara tiba-tiba atau mendesak.
  • Sebagai pemuas nasabah (khusus lembaga keuangan atau bank) yang ingin melakukan pinjaman atau penarikan dana.
  • Sebagai poin penentu tingkat fleksibilitas perusahaan dalam mendapatkan persetujuan investasi atau usaha yang menguntungkan.

Selain itu, likuiditas memiliki tiga komponen dasar, yaitu kerapatan, kedalaman, dan resiliensi. Ketiga komponen ini saling terkait satu sama lain untuk menjaga tingkat likuiditas dan kestabilan ekonomi suatu perusahaan.

Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100%. Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap kewajiban lancar), contohnya membayar listrik, telepon, air PDAM, gaji karyawan, dsb.

Baca juga:  Biaya Kuliah Terbaru Universitas YARSI

Rasio likuiditas sendiri terdiri dari current ratio dan quick ratio. Current ratio adalah membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar (current assets/current liabilities). Current  assets merupakan pos-pos yang berumur satu tahun atau kurang, atau siklus operasi usaha yang normal yang lebih besar.  Adapun current liabilities, merupakan kewajiban pembayaran dalam satu tahun atau siklus operasi yang normal dalam usaha.

Sementara, quick ratio adalah membandingkan antara aktiva lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. Persediaan terdiri dari alat-alat kantor, bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Tujuan manajemen persediaan adalah mengadakan persediaan yang dibutuhkan untuk operasi yang berkelanjutan pada biaya yang minimum. Suatu perusahaan yang mempunyai rasio cepat kurang dari 1:1 atau 100% dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya.

Baca juga:  Arti, Manfaat, dan Metode “Estimasi”