Apa Itu “Geisha”?

geisha - jalan2.com

Jika Anda menggemari musik Indonesia kekinian, Anda pasti sudah familiar dengan grup band bernama Geisha. Selain itu, pengarang Arthur Golden juga telah menerbitkan sebuah novel berjudul Memoirs of Geisha, yang telah diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama. Namun tahukah Anda, apa arti sebenarnya dari Geisha?

geisha - jalan2.com
geisha – jalan2.com

 

Geisha berasal dari bahasa Jepang yang berarti seniman-penghibur tradisional Jepang. Di Kyoto, kata “Geiko” lebih populer digunakan untuk merujuk subjek yang sama. Istilah ini telah digunakan sejak Restoraji Meiji.

Sebagai seniman, seorang Geisha harus terampil dalam seni tradisional Jepang seperti musik, tari, menyanyi, dan upacara minum teh. Awalnya, pria yang mengambil peran ini. Namun seiring menurunnya jumlah pria yang menekuni bidang ini, maka para perempuan pun segera mengambil alih.

Baca juga:  Daftar Nomor Telepon Telkom

Tradisi Geisha yang dilakoni para perempuan kemudian semakin tertanam kuat. Mereka memiliki hierarki dan kode etik yang ketat. Sebagian besar Geisha tinggal di sebuah rumah yang disebut Okiya, yang dimiliki seorang wanita yang biasanya mantan Geisha. Umumnya, Okiya memiliki Geisha utama, para magang, dan pelayan.

Kebanyakan, orang mengira Geisha adalah pelacur. Pada masa pendudukan Amerika Serikat di Jepang, Geisha mengandung konotasi prostitusi. Di Republik Rakyat Tiongkok, kata yang digunakan adalah “Yi Ji”, yang pengucapannya mirip dengan “Ji”, yang berarti prostitusi.

Namun sebenarnya, Geisha sejati jarang terlibat hubungan seksual dengan pelanggannya. Peran utama Geisha adalah sebagai penghibur. Mereka biasanya dipanggil ke pesta, dan mereka bertugas menghidupkan suasana dengan menyanyi, menari, atau pertunjukan lain.

Baca juga:  Arti dan Contoh Penggunaan Istilah “Peres”

Seorang Geisha juga mungkin memiliki pelindung atau “Danna”. Hubungan ini biasanya bersifat seksual, meski terjadi di luar lingkungan kerja normal. Umumnya, Danna seorang pria kaya yang mampu membayar biaya sekolah, pelajaran, resital pribadi, dan bahkan pakaian seorang Geisha. Dengan memiliki Danna, seorang Geisha mampu memutuskan hubungan dengan Okiya dan hidup secara mandiri.

Hingga saat ini, Geisha masih bisa dijumpai di Jepang, meski jumlahnya terus menurun. Wilayah di Jepang yang paling terkenal dengan Geisha-nya adalah Kyoto. Di sana, para wisatawan masih bisa melihat gadis-gadis muda ini mengenakan kimono penuh ornamen dan menjalankan peran tradisional sebagai penghibur.

Bahkan, pada Desember 2007 lalu, distrik Asakusa di Tokyo telah menjadi saksi debut Sayuki, Geisha Barat non-Jepang pertama dalam sejarah. Awalnya, Sayuki menjadi Geisha untuk proyek akademik, tetapi sekarang ia berniat untuk melanjutkan profesinya tersebut.

Baca juga:  Arti “Kondusif” dan Salah Kaprah Penggunaannya