Dalam sebuah hubungan, baik itu percintaan, keluarga, atau persahabatan, Anda pasti sudah sering mendengar istilah chemistry. Banyak yang menyebutkan, chemistry sangat dibutuhkan jika ingin sebuah hubungan tetap langgeng. Tetapi tahukah Anda, apa arti chemistry sebenarnya?
Chemistry sebenarnya merupakan kata dalam bahasa Inggris, yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kimia atau ilmu kimia. Jika diterjemahkan secara bebas, chemistry bisa diartikan sebagai sebuah ketertarikan antara molekul-molekul kimia dengan zat lainnya sehingga membentuk suatu reaksi kimia. Lalu, apa hubungan chemistry ini dengan suatu ikatan?
Jika diaplikasikan dalam hubungan antar-manusia, chemistry bisa dikatakan sebagai kesesuaian secara kimiawi antara dua orang atau lebih sehingga mereka merasakan kecocokan dan kenyamanan bila berdekatan satu sama lain. Kecocokan chemistry ini bisa tumbuh dengan sendirinya atau bisa juga dikembangkan seiring intensitas pertemuan antar-individu.
Lalu, bagaimana mengetahui adanya chemistry antara Anda dengan orang lain? Amy Spencer dalam bukunya yang berjudul “Meeting Your Half Orange: An Upbeat Guide to Using Dating Optimism to Find Your Perfect Match” mengemukakannya untuk Anda.
- Ketika Anda memiliki chemistry yang serius, tubuh Anda meningkatkan produksi norepinephrine yang merupakan saraf-saraf penghubung. Meski hal ini malah membuat Anda canggung dan tidak dapat mengoordinasikan otak dengan gerakan tangan, namun itu merupakan pertanda baik. Sebab, bila Anda tidak peduli bagaimana anggapan si dia tentang Anda, Anda pun tak akan memedulikan kekonyolan yang Anda lakukan.
- Anda juga akan mengamati seseorang dengan lebih detail jika memiliki chemistry dengan orang yang bersangkutan. Hal ini terjadi karena kadar dopamine meningkat dan membuat Anda mampu menandai semua hal tersebut. Misalnya, Anda melihat bagaimana kuku jari kelingking si dia terlihat terbelah atau ada tahi lalat kecil di lehernya.
- Tanda lain ketika Anda memiliki chemistry adalah Anda menjadi lebih melunak daripada biasanya. Jadi, jangan kaget jika Anda menjadi lebih kompromis dengan teman kencan Anda dibandingkan dengan orang lain.
- Ruangan akan terlihat lebih terang ketika Anda menatap seseorang yang menyebabkan perasaan menjadi lebih positif.
- Jika Anda berulangkali mengelus lengan, menepuk-nepuk kaki, atau merasa gelisah selama kencan, kemungkinan besar juga ada chemistry pada diri Anda.
- Ketika Anda merasa ada chemistry dengan seseorang, Anda juga begitu terpaku dengan apa yang Anda bicarakan, hingga lupa menyentuh makanan yang dihidangkan di meja. Kadar dopamine yang lebih tinggi memberikan perasaan ringan, meningkatkan energi, dan merasakan suatu ekstase minor. Anda pun sama sekali tidak lapar.