
Di era globalisasi yang serba tak terbatas ini, kebutuhan dan kesenangan hidup memang bisa didapatkan dengan lebih mudah. Karena itu, banyak yang khawatir dengan mudahnya memperoleh kebutuhan dan kesenangan hidup, generasi muda terjerumus dalam gaya hidup hedonisme. Namun tahukah Anda, apa arti kata hedonisme?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, hedonisme bisa diartikan sebagai pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup. Hedonisme menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan.
Kata hedonisme sendiri berasal dari bahasa Yunani, hedonismos, yang berarti kesenangan. Faham ini berusaha menjelaskan apa yang memuaskan keinginan manusia dan apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan itu sendiri.
Hedonisme muncul pada awal sejarah filsafat, sekitar tahun 433 SM. Hedonisme ingin menjawab pertanyaan filsafat, apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia. Saat itu, Sokrates menanyakan tentang apa sebenarnya tujuan akhir manusia. Lalu, Aristippos menjawab bahwa hal terbaik bagi manusia adalah kesenangan. Pandangan ini kemudian dilanjutkan oleh Epikuros yang menyatakan tindakan manusia mencari kesenangan adalah kodrat alamiah, baik materi maupun rohani.
Namun, Epikuros menekankan bahwa kenikmatan atau kesenangan yang ingin dicapai bukanlah kesenangan yang tanpa aturan, melainkan kenikmatan yang dipahami secara mendalam. Kaum pengikut Epikuros, yaitu Epikurean, membedakan keinginan alami yang perlu (seperti makan) dan keinginan alami yang tidak perlu (seperti makanan yang enak), serta keinginan yang sia-sia (seperti harta yang berlebihan).
Keinginan pertama harus dipuaskan secara terbatas sehingga menghasilkan kesenangan yang paling besar. Karena itu, kehidupan sederhana disarankan oleh Epikuros. Tujuannya, untuk mencapai ”Ataraxia”, yaitu ketenteraman jiwa yang tenang, kebebasan dari perasaan risau, dan keadaan seimbang.
Sayangnya, di zaman modern ini, hedonisme hanya sering ditujukan untuk mencari kesenangan sepuas-puasnya, tanpa mempertimbangkan keseimbangan. Karena itu, tak heran jika banyak kalangan yang mengkhawatirkan hedonisme makin berkembang di kalangan anak muda.
Namun, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghindari gaya hidup hedonisme masa kini. Di antaranya, hidup sederhana, membuat daftar skala prioritas, berhati-hati dalam memilih teman, dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.