Arti Melankolis (Secara Umum dan Tipe Kepribadian)

Melankolis - www.vemale.com

Anda pasti sudah tidak asing dengan istilah melankolis, atau bahkan sering mendengarnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, melankolis bisa diartikan sebagai dalam keadaan pembawaan lamban, pendiam, murung, sayu, sedih, atau muram. Melankolis bisa berasal dari sifat asli seseorang maupun pengaruh dari lingkungan. Melankolis sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu melanchole, yang berarti empedu hitam.

Melankolis - www.vemale.com
Melankolis – www.vemale.com

Berkaitan dengan melankolis, ada empat teori yang paling populer mengenai macam-macam kepribadian. Teori ini dikembangkan oleh Hipocrates dan Galenus, dan mencangkup empat tipe kepribadian pada manusia, salah satunya melankolis. Sementara, tiga tipe kepribadian lainnya adalah plegmatis, sanguinis, dan koleris.

Orang dengan tipe kepribadian melankolis umumnya memiliki sifat sensitif, romantis, dan teratur yang dominan. Si melankolis ini cenderung memiliki rasa empati yang tinggi. Ketika ada teman yang tertimpa masalah, tidak jarang si melankolis akan menjadi orang pertama yang merasakannya dan menjadi pendengar yang baik.

Baca juga:  Arti dan Keistimewaan “Astaghfirullah”

Selain itu, para melankolis juga seorang pengamat dan pendengar yang baik. Walaupun mereka cenderung pendiam, tetapi bukan berarti mereka acuh akan sekitarnya. Mereka dapat menganalisis hal-hal di sekelilingnya. Sebagai seorang pengamat, mereka menyimpulkan segala hal yang mereka lihat, dengar, dan rasakan sesuai definisi.

Namun, meski mereka teliti dalam mengamati, mendengar, dan menganalisis, terkadang sifat kehati-hatian mereka tersebut membuat mereka menjadi lambat dalam bertindak dan mengambil keputusan. Karena mereka membutuhkan waktu lebih lama dalam berfikir. Meski di lain sisi, tujuan mereka baik, yaitu untuk mendapatkan yang terbaik dan mencapai kesempurnaan.

Orang melankolis juga seorang pencinta keindahan. Karena itu, mereka akrab dengan seni dan otak kanan mereka lebih mendominasi daripada otak kiri mereka. Namun, hal ini bukan berarti para seniman pasti memiliki karakter melankolis dan para ilmuwan tidak berkarakter melankolis. Salah satu kesenian yang kebanyakan digeluti si melankolis adalah sastra atau dunia tulisan. Sangat mudah untuk mengetahui karya para melankolis ini karena biasanya tulisan mereka sangat menyentuh dan cenderung pesimis.

Baca juga:  Mengenal PFOA, Zat Kimia Berbahaya pada Perabotan Anti-Lengket

Namun dengan rasa peka yang tinggi, orang melankolis dapat menjadi pribadi yang berbahaya. Untuk tingkat rendah, mereka dapat dikategorikan sebagai orang yang tidak suka disebut salah. Itu karena mereka selalu hati-hati dalam berencana dan bertindak. Jadi, jika mereka dibilang bersalah, mereka sangat tidak suka. Dan, untuk kategori yang besar, mereka adalah pendendam sejati.

Selain dalam kepribadian seseorang, melankolis juga erat kaitannya dengan gangguan mood atau biasa disebut dengan melankolia. Ini adalah gangguan mood depresi non-spesifik, yang ditandai dengan rendahnya tingkat antusiasme dan keinginan untuk berkegiatan. Dalam konteks modern, melankoli hanya berlaku untuk gejala-gejala mental atau emosional depresi atau putus asa. Secara historis, melankolia bisa fisik maupun mental, dan kondisi melankolis diklasifikasikan seperti itu dalam hal penyebab umum daripada sifat.

Baca juga:  Alasan Mengapa Orang Pakistan Sukses Bekerja di Jerman