Bisnis internasional adalah bisnis yang kegiatannya melampaui batas negara. Definisi ini mencakup perdagangan internasional, pemanufakturan di luar negeri, industri jasa, dan di berbagai bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Sejarah bisnis internasional dimulai pada masa sebelum masehi, pedagang Venezia dan Yunani mengirim wakil-wakil ke luar negeri untuk menjual barang-barang dagangan mereka. Tahun 1600, British East India Company, sebuah perusahaan dagang yang baru dibentuk saat itu, mendirikan cabang-cabang di luar negeri termasuk di Asia. Pada saat membuka rute perjalanan ke timur, perusahaan ini bergabung dan membentuk Dutch East India Company. Para pedagang koloni Amerika mulai beroperasi pada tahun 1970an.
Contoh investasi langsung luar negeri Amerika adalah perkebunan di Inggris yang dibentuk oleh Colt Fire Arms dan Ford. Namun, kedua usaha ini gagal. Tetapi setelah kegagalan itu, Amerika berhasil membuktikan dengan masuknya perusahaan Amerika pertama ke produksi luar negeri adalah pabrik yang didirikan di Skotlandia oleh Singer Sewiing Machine tahun 1868. Pada tahun 1980, Singer menjadi organisasi dunia dengan penjualan yang luar biasa dan mempunyai beberapa pabrik di luar negeri.
Dalam hal bisnis internasional biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor akan menimbulkan Neraca Perdagangan Antar Negara.
Suatu negara dapat memiliki surplus atau defisit neraca perdagangan. Neraca perdagangan surplus menunjukkan keadaan dimana negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan nilai impor yang dilakukan dari negara yang menjadi partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan surplus, maka apabila keadaan lain konstan, maka aliran kas kas masuk ke negara tersebut akan lebih besar daripada aliran kas keluar ke negara partner dagangnya. Besar kecilnya aliran uang kas disebut dengan Neraca Pembayaran.
Ada beberapa alasan dilakukannya bisnis internasional, di antaranya pertimbangan pengembangan bisnis. Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri seringkali mencoba untuk mengembangkan pasarnya di luar negeri. Hal ini didorong beberapa alasan mengapa suatu negara ingin mengembangkan usaha ke luar negeri, seperti produk tersebut mengalami tingkat kejenuhan, dan mungkin berada di tahap penurunan, sedangkan di luar negeri sedang berkembang, potensi pasar internasional yang lebih luas dari pasar domestik.
Tahapan yang dilalui ketika memasuki dunia bisnis internasional, yaitu ekspor insidentil (incident at export), ekspor aktif (active export), penjualan lisensi (licensing), franchising, pemasaran di luar negeri, dan produksi serta pemasaran di luar negeri.
Bisnis pada umumnya pasti akan menemui hambatan. Begitu juga dengan bisnis internasional. Beberapa hambatan yang mungkin ditemui adalah batasan perdagangan dan tarif bea masuk, perbedaan bahasa,sosial dan budaya, kondisi politik,hukum dan perundang-udangan, dan hambatan internasional seperti transportasi atau pengangkutan barang.