Untuk memperoleh sebuah gelar sarjana pendidikan di belakang namanya, seseorang mesti menempuh pendidikan sesuai bidang yang diinginkan. Gelar tersebut juga bisa bermacam-macam, tergantung bidang yang ditempuh dan juga merujuk pada kebijakan dari perguruan tinggi masing-masing.
Penulisan gelar juga seringkali dilakukan dengan salah oleh beberapa orang. Kesalahan penulisan ini bisa berakibat fatal pada masalah administratif jika dibiasakan. Salah satu contohnya, penulisan gelar spd mpd yang kerap kali dibubuhi oleh tanda baca yang keliru. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak artikel berikut.
Aturan Penulisan Gelar SPD MPD
Penulisan gelar akademik tak hanya sering bermasalah di kalangan awam saja, tapi juga kerap kali dilakukan di lingkungan akademik itu sendiri. Sebagian orang memang cenderung masih bingung, bagaimana menuliskan gelar dengan benar, terutama mengenai peletakkan tanda bacanya, contohnya pada penulisan gelar spd mpd.
Namun sebelum itu, Anda juga mesti memahami terlebih dahulu beberapa aturan dalam penulisan gelar tersebut. Sebab, penulisan gelar akademik ini bisa berbeda-beda berdasarkan jenjang pendidikan dan bidang studi yang sedang ditempuh.
Pada dasarnya, penulisan gelar akademik ini sudah diatur dalam Permenristekdikti tahun 2018 No 59 Bab III pasal 20. Di mana pemberian gelar ini dapat berbeda-beda, mulai dari jenjang Ahli Pratama (Diploma I), Ahli Muda (Diploma II), Ahli Madya (Diploma III), Sarjana Terapan (Diploma IV), Sarjana (S1), Magister (S2), Magister Terapan, hingga Doktor dan Doktor Terapan (S3).
Penulisan gelar jenjang-jenjang pendidikan tersebut umumnya diambil dari inisial program pendidikannya dan diikuti oleh inisial bidang studinya. Contohnya, untuk lulusan Ahli Pratama (A.P.) di bidang pariwisata akan memiliki gelar “A.P.Par.”, lulusan Ahli Muda (A.Ma.) di bidang kependidikan akan diberi gelar “A.Ma.Pd.”, dan lulusan Ahli Madya (A.Md.) di bidang Farmasi bergelar “A.Md.Far”.
Begitu pula untuk lulusan program Sarjana dan Magister. Misalnya, lulusan Sarjana di bidang pertanian akan memiliki gelar “S.P.”, lulusan Sarjana Terapan di bidang administrasi publik akan diberi gelar “S.Tr.A.P.”, lulusan Magister di bidang kehutanan akan bergelar “M.Hut.”, dan lulusan Magister Terapan di bidang yang sama akan bergelar “M.Tr.Hut.”.
Sedikit berbeda dengan lulusan program doktoral, lulusan dari program pendidikan ini akan memperoleh gelar di depan namanya. Di mana untuk lulusan program pendidikan Doktor maupun Doktor Terapan akan mendapatkan gelar “Dr.” dan “Dr.Tr.” masing-masing di depan nama pemilik gelar akademik tersebut.
Tata Cara Penulisan Gelar SPD MPD
Setelah memahami bagaimana aturan-aturan dasar dalam penulisan sebuah gelar, maka Anda bisa dengan lebih mudah untuk menuliskan secara lengkap gelar akademik yang dimiliki seseorang dari lulusan bidang ilmu tertentu. Sebab seorang akademisi bisa saja telah memiliki beberapa gelar di depan dan di belakang namanya.
Contohnya, penulisan gelar spd mpd dapat dituliskan secara benar dan akurat dengan “S.Pd., M.Pd.”. Bila orang bersangkutan telah menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Anda bisa menambahkan Dr. ataupun gelar lainnya di depan namanya. Misalnya Dr. Wahidin, S.Pd., M.Pd.
Meskipun penulisan gelar spd mpd ini dikhususkan untuk program Sarjana dan Magister Kependidikan, namun bisa jadi orang bersangkutan juga memiliki gelar di bidang lain yang setara. Pada kasus seperti ini, gelar terbaru orang tersebut dapat langsung ditambahkan di samping gelar lainnya.
Contohnya jika seseorang yang telah menempuh pendidikan S1 dan S2 di bidang Pendidikan, maka ia akan memperoleh gelar “S.Pd., M.Pd.”. Namun jika belakangan orang tersebut juga telah selesai menempuh pendidikan S2 terbaru di bidang Manajemen, gelarnya bisa saja bertambah menjadi “S.Pd., M.Pd., M.M.”.