Definsi, Ciri, dan Prinsip Inovatif

Dalam bidang bisnis, khususnya kewirausahaan, kita sering mendengar istilah “inovatif”. Namun, apakah Anda sudah tahu makna sebenarnya dari “inovatif”?

Inovatif berasal dari kata dasar “inovasi”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inovatif dapat didefinisikan sebagai bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru; atau ber-sifat pembaruan (kreasi baru). Secara luas, inovatif dapat disebut sebagai usaha seseorang (dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya) dalam menghasilkan produk baru, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain (lingkungan).inovatif

Sementara, kemampuan atau berpikir inovatif adalah proses berpikir yang menghasilkan solusi dan gagasan di luar bingkai konservatif (umum). Dalam bidang bisnis, kemampuan inovatif memungkinkan pengusaha mengubah peluang suatu gagasan dan ide-ide yang bisa dijual.

Baca juga:  Arti dan Unsur Remunerasi

Pemikiran inovatif, khususnya dalam dunia usaha, pada dasarnya disebabkan oleh adanya proses khusus dalam melakukan persiapan untuk penelitian dan pengembangan. Pada unit usaha kecil, penemuan baru tersebut lebih banyak terjadi karena pengalaman atau secara tidak sengaja. Sementara pada unit usaha berskala besar, penemuan baru biasanya didasarkan pada pengamatan di lapangan serta hasil kombinasi hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

Pemikiran inovatif memiliki kekhasan, yaitu:

  • memiliki ciri khusus,
  • memiliki unsur pembaruan,
  • melalui program yang terencana, dan
  • memiliki tujuan, biasanya untuk menambah keuntungan.

Untuk melakukan kegiatan inovatif, ada beberapa prinsip yang harus dilakukan.

  • Keharusan menganalisis peluang, yaitu semua sumber peluang inovatif harus dianalisis secara sistematis. Tujuannya, mencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang akan dilakukan.
  • Keharusan memperluas wawasan, karena makin banyak hal-hal baru yang didapat, makin mudah juga untuk mencari gagasan yang inovatif. Memperluas wawasan dapat dilakukan dengan cara lebih banyak membaca, melihat, mendengar, dan merasakan.
  • Keharusan untuk bertindak efektif . Syarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah kesederhanaan sehingga timbul pernyataan “hal ini sebetulnya sederhana, mengapa tak terpikirkan sebelumnya”.
  • Keharusan untuk tidak berpikir muluk. Memiliki impian yang besar memang bagus, dan hal ini merupakan sumber inspirasi untuk melakukan sebuah inovasi. Tetapi, akan lebih baik jika memulai inovasi dari hal-hal lebih kecil terlebih dahulu.
Baca juga:  Jenis-Jenis Bank Umum