
Jakarta akan menjadi tuan rumah kejuaraan balap mobil listrik dunia, Formula E pada tahun 2020. Kabar ini diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan setelah pihaknya menyempatkan datang ke New York, Amerika Serikat untuk negosiasi dengan lembaga pengelola Formula E.
“Alhamdulillah, berhasil! Jakarta akan menjadi salah satu tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E di pertengahan tahun 2020,” ungkap Anies seperti dilansir Detik.
Meski begitu tampaknya banyak sekali persiapan yang harus dilakukan untuk pagelaran internasional ini khususnya soal sirkuit bagi para peserta nanti. Pihak Pemprov DKI sudah menyiapkan dua lintasan yang akan digunakan untuk formula e tersebut. Kadishub DKI Syafrin Liputo mengungkapkan, opsi pertama yakni di sekitaran kawasan Gambir dan Monas. Sementara lokasi opsi kedua adalah di bagian dalam Monas.
Dia menambahkan, untuk opsi pertama, Pitstop akan berada di Monas, di belakang Stasiun Gambir. Dari Monas, lintasan akan memasuki Jalan Ridwan Rais lalu berputar menuju Monumen Tugu Tani. Sedangkan untuk opsi kedua, lintasan akan dimulai dari Silang Monas Tenggara-MI Ridwan Rais-Tugu Tani-MI Ridwan Rais-Merdeka Selatan-Wisma Antara-Berputar ke Kedubes AS-Monas-Ridwan Rais.
Untuk mempersiapkan lintasan dengan maksimal, Pemprov tengah berupaya memperbaiki kondisi jalan yang masih banyak gelombang. Sehingga pihaknya terus melakukan koordinasi dengan panitia dalam penyelenggaraan balap mobil listrik dunia tersebut. “Kalau lintasan itu yang dipakai, itu nanti kita tanya panitia internasional itu bagaimana standarnya, harus seperti apa,” tandas Syafrin.

Mendadak Populer
Sejak pertama kali digelar di Tiongkok, September 2014 ajang Formula E seperti tidak sampai ke Indonesia. Kejuaraan balap mobil kursi tunggal dengan menggunakan energi listrik ini pertama kali digagas pada tahun 2012 yang dinaungi Federasi Otomotif Internasional (FIA). Olahraga ini berlangsung di sirkuit jalan raya yang panjangnya 1,9 hingga 3,4 km (1,2 hingga 2,1 mi). Ajang yang memiliki kemiripan dengan mobil non-listrik Formula Satu ini diperebutkan oleh sebelas tim dengan masing-masing dua pembalap. Formula E memberikan liputan langsung televisi secara komprehensif yang ditayangkan melalui penyiaran besar di seluruh dunia dan dapat disaksikan ulang pada situs YouTube.
Sementara itu untuk ajang 2020, Tim dari Formula E telah melakukan kajian lapangan pada 8-9 Juli lalu dengan persiapan negosiasi yang berlangsung selama tiga bulan. Sehingga gaungnya kian terdengar seiring kesepakatan Jakarta layak menggelar balapan. Ini menjadi hal baru mengingat Indonesia akan dikunjungi sekitar 35 ribu penonton yang diprediksikan datang ke Jakarta menyaksikan ajang tersebut. Tentu saja, dari pagelaran itu akan terjadi transaksi ekonomi mencapai 1,6 juta euro selama Formula E berlangsung baik dari sektor industri konsumsi, transportasi maupun akomodasi.
Ragam Fakta Formula E
Ajang Balap Terbaru
Formula E pertama kali terselenggara pada September 2014 di Beijing, China. Saat ini Formula E berarti sedang menjalankan musim kelimanya. Saat ini Formula E diikuti oleh 11 tim dengan dua pebalap di masing-masing tim. Beberapa produsen mobil top juga berpartisipasi dalam kejuaraan ini seperti Audi, Jaguar, Nissan, dan BMW. Tak hanya itu, sejumlah mantan pembalap Formula 1 pernah mengikuti Formula E. Sebut saja Felipe Massa, Pascal Wehrlein, Stoffel Vandoorne, Sebastian Buemi, atau Jean-Eric Vergne.
Ajang Balap Menggunakan Mobil Listrik
Dunia balap saat ini masih mengandalkan bahan bakar bensin dan mesin konvensional sebagai modal utama. Seiring perkembangan teknologi transportasi dengan energi berkelanjutan, seperti mobil listrik dan hidrogen. FIA sebagai lembaga dunia balap internasional lantas menyelenggarakan kejuaraan dunia balapan mobil listrik, yaitu Formula E. Walau Formula E merupakan kompetisi balap mobil single-seater seperti Formula 1, ada satu hal utama yang membedakan keduanya. Formula E menggunakan mesin yang bertenaga listrik sehingga lebih ramah lingkungan. Kecepatan mobil formula e generasi terbaru dapat mencapai 280 km/jam.

Format Balapan
Semua event balapan dimulai dengan dua sesi latihan dengan durasi 45 menit dan 30 menit. Awalnya pebalap bisa menggunakan dua mobil, tapi setelah dikenalkannya mobil Gen2 di musim 2018/2019, mereka hanya perlu menggunakan satu mobil. Balapan sendiri berdurasi 45 menit dengan tambahan satu putaran. Poin yang diberikan kepada pebalap mengikuti aturan standar dari Fédération Internationale de l’Automobile (FIA).
Sesi kualifikasi kemudian diadakan di hari yang sama dan berlangsung selama satu jam. Saat kualifikasi, pebalap dibagi dalam empat kelompok yang berisi lima sampai enam pebalap. Mereka diberi waktu enam menit untuk mencatat waktu terbaiknya. Sejak musim kedua, enam pebalap tercepat akan lanjut ke sesi kualifikasi berikutnya untuk menentukan posisi enam teratas.
Jalan Raya Jadi Sirkuit Balapan
Sebagian besar balapan Formula E diadakan di sirkuit jalan raya. Tapi, ada beberapa balapan yang tidak dilakukan di jalan raya, seperti gelaran Mexico City ePrix yang dilakukan di sirkuit Autódromo Hermanos Rodríguez. Tiap sirkuit Formula E biasanya memiliki panjang sekitar 2-3 km. Balapan yang akan diselenggarakan di Jakarta pada tahun 2020 mendatang juga akan diadakan di jalan raya. Tapi, saat ini belum diketahui lokasi tepat mana yang akan digunakan menjadi sirkuit Formula E.
Sejumlah fakta keunggulan balapan mobil listrik di atas menjadi awal tujuan FIA menyelenggarakan kejuaraan Formula E tersebut. Selain berupaya untuk menciptakan teknologi yang user friendly dan dapat dimanfaatkan industri. Teknologi tersebut akan terus dikembangkan FIA ke depan dengan kemungkinan dapat digunakan nantinya oleh mobil komersial sehari-hari.