Menu Makanan Paling Menjijikkan dengan Penyajian yang Brutal di Dunia

Menu Gurita Hidup - blog.lakupon.com
Menu Gurita Hidup - blog.lakupon.com

Organisasi aktivis hewan, People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), yang merupakan organisasi pembela hak hewan terbesar di dunia dengan tiga juta anggota dan pendukung telah mengkritik beberapa restoran di Amerika Serikat yang menyediakan gurita hidup dalam sajian menu makanan.

“Gurita punya sistem saraf yang canggih yang mana responsif akan rasa sakit. Jadi sebenarnya gurita menderita rasa sakit yang sangat hanya untuk pengalaman makan yang sekejap,” kata wakil presiden PETA, Daphna Nachminovitch.

Sebenarnya, bukan gurita hidup saja yang menjadi ‘korban’ kekejaman manusia yang mengatasnamakan hidangan eksotis, namun banyak restoran di dunia melakukan hal yang serupa pada beberapa jenis spesies hewan lainnya.

Berikut ini adalah contoh beberapa hidangan yang dianggap menjijikkan di beberapa tempat dengan cara penyajian yang kejam di dunia:

Gurita hidup

Menu makanan gurita hidup ini sebenarnya berasal dari Korea selatan, di sana lebih dikenal dengan menu Sannakji. Cara menghidangkannya adalah dengan memotong tentakel gurita yang masih hidup. Kemudian setelah tentakel habis, barulah gurita disayat. Sajian gurita tersebut kemudian disantap dengan kecap dan minyak wijen.

Baca juga:  Penderitaan & Bentuk Perlawanan Masyarakat Gaza Terhadap Serangan Tentara Israel
Menu Gurita Hidup - blog.lakupon.com
Menu Gurita Hidup – blog.lakupon.com

Katak hidup

Di negara Jepang, bukan hanya ikan saja yang menjadi bahan utama untuk menu makanan Sashimi, namun juga katak. Penyajian sashimi dengan bahan utama katak ini dilakukan dengan menikam katak dan kemudian memotong bagian kepala katak dan dikuliti hidup-hidup. Dilengkapi dengan es, kecap dan irisan lemon. Katak yang disajikan di piring ini masih dalam keadaan bergerak-gerak ketika dimakan.

Menu Katak hidup - www.merdeka.com
Menu Katak hidup – www.merdeka.com

Bayi tikus

San Zhi Er merupakan nama menu sajian tikus yang baru lahir yang dicelupkan ke dalam minyak panas. Menu hidangan ini dianggap populer di Guangdong, China. Menurut beberapa laporan, menu San Zhi Er telah disajikan sejak tahun 1949. Tiga kata San, Zhi, Er, mempunyai arti tiga cicitan yang berasal dari sajian tersebut, cicitan pertama berasal dari goresan atau tikaman pisau, cicitan kedua berasal dari celupan minyak panas dan yang ketiga adalah cicitan atau suara saat mengunyah bayi tikus.

Baca juga:  Pasuruan Gumuyu, Apa Itu?

Umumnya, makanan ini dihidangkan hanya berupa sepiring saus dan beberapa bayi tikus yang masih terpejam (jumlah tikus sesuai pesanan, umumnya dua atau tiga ekor). Saus khusus hidangan ini dibuat sendiri begitu kental dan sarat dengan bumbunya. Hal ini supaya ketika dikunyah masih tetap enak, tapi pada umumnya mereka menelannya hidup-hidup.

Otak monyet segar

Hidangan ini berasal dari Asia, tepatnya China. Cara penyajiannya dianggap begitu kejam dan sadis. Rambut di kepala monyet dicukur bersih. Dengan menjepit kepala monyet yang masih hidup di atas meja, kepala binatang itu kemudian dipukul dengan menggunakan palu dan otaknya dimakan mentah-mentah. Rintihan monyet tersebut konon menambah nafsu tamu-tamu untuk menyendok otak monyet yang mereka anggap sebagai hidangan.

Burung Ortolan

Masakan yang terbuat dari burung memang sudah tidak dianggap aneh, akan tetapi akan lain ceritanya jika yang dikonsumsi adalah jenis burung langka. Hidangan ini berasal dari Perancis. Menu makanan ini dulunya hanya bisa ditemukan dalam menu restoran kelas atas. Dimasak dengan cara dipanggang.

Baca juga:  Arti, Jenis, Tipe, dan Fungsi Sosialisasi

Untuk menyiapkannya, burung Ortolan dikurung di kandang dengan tanpa cahaya, hal ini bertujuan agar burung Ortolan tidak mengetahui waktu dan berdampak pada pola makan mereka yang ikut kacau. Akibatnya burung ini menjadi makan sepanjang waktu hingga tubuhnya mengalami obesitas, membesar hingga tiga kali lipat dari ukuran semula. Kemudian burung Ortolan tersebut langsung ditenggelamkan di dalam minuman keras hingga mati, kemudian barulah dipanggang.

Meski dianggap terlalu kejam, dan menggunakan burung langka yang dilindungi sebagai bahan utama hidangan tersebut, akhirnya pemerintah Perancis resmi melarang konsumsi burung Ortolan, akan tetapi hingga saat ini masih ada beberapa restoran Perancis yang menawarkan menu kejam ini, meski memang penyajian dan nama menu yang disamarkan dan hanya ditawarkan pada orang-orang tertentu.

Tindakan brutal terhadap hewan tersebut dianggap sebagai hal yang biasa bagi penduduk setempat, malah hal itu juga dianggap sebagai cara untuk mencukupi kebutuhan gizi mereka.

Menu Burung Ortolan - id.openrice.com
Menu Burung Ortolan – id.openrice.com