Dunia terdiri atas ratusan negara, suku bangsa, dan juga bahasa. Meski bahasa Inggris sudah ditetapkan menjadi bahasa internasional, namun setiap manusia di muka bumi diperkenankan menggunakan bahasa lain dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, orang Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi dan pemersatu.
Selain itu, masih banyak masyarakat yang menggunakan bahasa lain di luar bahasa nasional, semisal bahasa daerah dan bahasa gaul. Karena banyaknya ragam bahasa yang digunakan, maka kosakata dan istilah pun bertebaran di lingkungan masyarakat. Nah, hal yang berhubungan dengan istilah ini secara ilmiah disebut dengan terminologi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terminologi, yang berasal dari bahasa Latin terminus, memang bisa diartikan sebagai peristilahan (tentang kata-kata) atau ilmu mengenai batasan atau definisi istilah. Sementara, istilah dalam bahasa Arab dimaknai sebagai kata dan gabungan kata yang digunakan dalam konteks tertentu.
Kajian terminologi antara lain mencakup pembentukan serta kaitan istilah dengan suatu budaya. Ahli yang menekuni terminologi disebut dengan juru istilah atau terminologist dan terkadang merupakan bagian dari bidang penerjemahan.
Ada beberapa hal yang terangkum dalam bidang ilmu terminologi, di antaranya:
- Menganalisis konsep dan susunan (struktur) konsep yang digunakan pada suatu bidang.
- Mencari pengertian istilah yang dibuat untuk konsep tersebut.
- Pada kasus terminologi dua bahasa atau lebih, menetapkan kesamaan antar istilah dalam bermacam-macam bahasa.
- Mengelola seluruh basis data istilah.
- Membuat kosakata baru jika diperlukan.
Secara garis besar, ada dua macam istilah, yaitu istilah umum dan istilah khusus. Istilah umum adalah kata yang menjadi unsur bahasa umum, misalnya “ambil alih”, “daya guna”, “kecerdasan”, dan “tepat guna”. Sementara, istilah khusus adalah kata yang pemakaian dan maknanya terbatas pada suatu bidang tertentu, misalnya “cakar ayam” pada bidang bangunan, perbankan di “bidang ekonomi”, atau “skor” di bidang olahraga.
Istilah dalam suatu bahasa biasanya bersumber pada kosakata umum bahasa yang bersangkutan. Istilah dalam bahasa Indonesia misalnya, bersumber pada kosakata umum bahasa Indonesia, kosakata bahasa yang serumpun, dan kosakata bahasa asing. Proses pembentukan istilah ini dimulai dengan pemadanan atau penerjemahan (misalnya “camera” menjadi “kamera”), serta gabungan penerjemahan dan penyerapan (misalnya “subdivision” menjadi “subbagian”).