Dalam suatu perusahaan atau industri, dikenal berbagai macam jenis biaya. Dan, salah satu biaya yang menjadi perhitungan pokok adalah biaya bahan baku. Namun tahukah Anda, apa arti sebenarnya biaya bahan baku.
Sebelum mengetahui arti dari biaya bahan baku, kita terlebih dahulu harus mengerti tentang konsep bahan baku. Bahan baku atau raw material adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk. Bahan tersebut tampak pada produk jadinya secara menyeluruh atau merupakan bagian terbesar dari bentuk barang.
Sementara biaya bahan baku, merupakan keseluruhan biaya untuk memperoleh bahan baku sampai dengan bahan siap untuk digunakan, yang meliputi harga bahan, ongkos angkut, penyimpanan, dan lain-lain. Bisa dibilang, biaya bahan baku merupakan komponen biaya terbesar dalam proses pembuatan produk jadi.
Akuntansi biaya bahan baku diklasifikasikan menjadi dua kegiatan utama, yaitu akuntansi pembelian dan akuntansi pemakaian bahan. Akuntansi pembelian bahan merupakan tanggung jawab bagian pembelian untuk pengadaan bahan dengan harga murah, kualitas terbaik, dan tersedia tepat waktu. Sistem pembelian lokal bahan baku melibatkan bagian produksi, bagian gudang, bagian pembelian, bagian penerimaan barang, dan bagian akuntansi.
Sementara, akuntansi pemakaian bahan baku dimulai dengan diterbitkannya formulir permintaan bahan baku oleh kepala departemen produksi. Formulir ini berisi informasi tentang nomor formulir permintaan bahan baku, jenis pemakaian, departemen yang memerlukan bahan, serta nama dan kuantitas bahan yang diminta. Setelah menerima formulir tersebut, bagian gudang mengeluarkan bahan-bahan yang diminta.
Bahan baku yang diolah perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian impor, atau dari pengolahan sendiri. Dalam memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya sejumlah harga beli bahan baku saja, tetapi mengeluarkan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan perolehan bahan baku tersebut, seperti biaya pengangkutan dan biaya pergudangan.
Elemen harga pokok bahan baku menurut standar akuntansi yang lazim adalah semua biaya yang terjadi untuk memperoleh dan menempatkan bahan baku sampai dengan siap untuk diolah. Dengan demikian, harga pokok bahan baku yang dibeli terdiri dari harga beli (harga yang tercantum dalam faktur pembelian) ditambah biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya untuk menempatkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap diolah.
Biaya-biaya pembelian dan penempatan bahan baku meliputi ongkos angkut pembelian, biaya pesan (order cost), biaya penerimaan bahan baku, biaya pembongkaran, biaya pemeriksaan bahan baku, dan penggudangan. Jika dalam pembelian bahan baku pemasok memberikan potongan, baik potongan rabat maupun potongan tunai, maka potongan pembelian ini diperlakukan sebagai pengurang harga pokok bahan baku yang dibeli.