Jika Anda menekuni bidang linguistik, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah morfologi. Namun tak cuma dalam bidang linguistik, istilah ini juga kerap digunakan dalam ilmu Biologi. Lalu, apa arti sebenarnya dari morfologi dan apakah ada perbedaan antara kedua cabang ilmu tersebut?
Secara harfiah, morfologi bisa diartikan sebagai pengetahuan tentang bentuk atau morphos. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, morfologi bisa dimaknai dalam tiga pengertian menurut cabang ilmu yang bersangkutan. Dalam bidang linguistik, morfologi dimaknai sebagai cabang linguistik yang mempelajari tentang morfem atau pembentukan bahasa dan kombinasinya.
Di sini, morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Selain bentuk kata, yang dipelajari morfologi adalah perubahaan bentuk kata dan makna yang muncul serta perubahan kelas kata yang disebabkan perubahan bentuk kata itu. Dengan kata lain, secara struktural, objek pembicaraan dalam morfologi adalah morfem pada tingkat terendah dan kata pada tingkat tertinggi.
Sementara dalam ilmu Biologi, morfologi bisa diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang bentuk luar dan susunan makhluk hidup. Dengan kata lain, morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan, yang mencakup bagian-bagiannya.
Sebagai contoh, morfologi tumbuhan, artinya ilmu yang mempelajari mengenai struktur dan bentuk dari suatu tumbuhan. Suatu organisme perlu diidentifikasi melalui bentuk serta strukturnya agar mudah dikenali. Selain itu, morfologi juga dipelajari untuk menentukan fungsi dari bagian suatu organisme.
Mempelajari pengertian morfologi tentunya tidak terlepas dari dasar klasifikasi makhluk hidup. Makhluk hidup diklasifikasikan berdasarkan persamaan ciri yang ada pada masing-masing jenis atau individu. Karena itu, diperlukan studi tentang ilmu yang mempelajari struktur bagian dari organisme agar dapat mengidentifikasi bagian tersebut dan kemudian mengklasifikasikan organisme lain yang mempunyai ciri serupa.
Adapun dalam ilmu Geografi, morfologi adalah struktur luar dari batu-batuan dalam hubungannya dengan perkembangan ciri topografis. Dengan kata lain, morfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan dan bentuk luar bumi.
Contoh dari konsep morfologi dalam ilmu Geografi adalah:
- Jakarta merupakan dataran rendah, sedangkan Bandung adalah dataran tinggi.
- Perjalanan dari Jakarta ke Bandung melewati daerah yang bergelombang atau perbukitan.
- Daerah selatan Yogyakarta merupakan daerah perbukitan kapur.