Akhir Tahun 1700-an Raja di India Menggunakan Roket Untuk Memukul Mundur Pasukan Inggris

Mysore Tipu Sultan - commons.wikimedia.org
Mysore Tipu Sultan - commons.wikimedia.org

Pada tahun 1792, selama perang Mysore Ketiga berlangsung ada dua buah unit roket yang diluncurkan oleh Tipu Sultan. Letnan Kolonel Knox terkena serangan roket tersebut di dekat Sritrangapattana pada malam tanggal 6 Februari 1792, ketika ia mulai bergerak maju menuju Sungai Kaveri dari utara.

Mysore Tipu Sultan - commons.wikimedia.org
Mysore Tipu Sultan – commons.wikimedia.org

Korps Rocket Tipu Sultan memiliki kekuatan sebanyak 5000 tentara. Roket dari Mysore tersebut juga digunakan untuk keperluan seremonial. Ketika Jacobin Club dari Mysore mengirimkan delegasi kepada Tipu Sultan, 500 roket diluncurkan sebagai bagian dari penyambutan menggunakan senjata.

Selama perang Anglo-Mysore yang keempat, roket digunakan kembali dalam berbagai kepentingan. Salah satu yang terlibat adalah Kolonel Arthur Wellesley, seseorang yang kemudian terkenal sebagai Duke of Wellington Pertama. Wellesley dikalahkan oleh Tipu Diwan Purnaiya pada pertempuran Sultanpet Tope.

Baca juga:  Pengertian, Jenis, dan Teknik Kudeta

Pada titik tersebut (di dekat desa Sultan), terdapat hutan belukar yang menjadi tempat berlindung roket dan harus dibersihkan sebelum pengepungan dapat diarahkan lebih dekat ke pulau Srirangapattana.

Pemimpin yang dipilih untuk melakukan serangan tersebut adalah Kolonel Wellesley. Ia melakukan pergerakan mulai tanggal 5 April 1799. Ia dihujani dengan roket dan tembakan api, sehingga kehilangan arah, pada akhirnya menunda melakukan penyerangan.

Keesokan harinya, Wellesley meluncurkan serangan baru dengan kekuatan lebih  besar dan mengambil posisi tanpa kehilangan satu orang pun. Pada tanggal 22 April 1799, dua belas hari sebelum pertempuran utama, para ‘rocketeer’ berjalan ke bagian belakang perkemahan Inggris, lalu melemparkan roket untuk menandai dimulainya serangan oleh 6.000 infanteri India dan Korps orang Perancis. Seluruhnya dipimpin oleh Mir Golam Hussain dan Mohomed Hulleen Mir Mirans.

Baca juga:  Arti dan Contoh Sugesti dalam Kehidupan Sehari-hari

Roket tersebut memiliki jangkauan sekitar 1.000 meter. Beberapa meledak di udara. Sedangkan yang lainnya disebut roket darat, akan meledak saat pasukan lawan menyentuh tanah.

Selama serangan Inggris di Srirangapattana pada tanggal 2 Mei 1799, sebuah tembakan Inggris mengenai benteng Tipu Sultan, kemudian meledak dan menyebabkan awan asap hitam yang menjulang dengan cahaya putih.

Pada malam tanggal 4 Mei, ketika serangan final diluncurkan yang dipimpin oleh Baird, ia kembali bertemu dengan tembakan musket dan roket api. Tapi hal tersebut tidak banyak mempengaruhi pergerakan tentara Inggris.

Sekitar satu jam berselang, Tipu Sultan diketahui telah tertembak, sekitar 300 meter dari Benteng Srirangapattana. Wellesley, salah satu pemimpin pasukan Inggris, memastikan kematian Tipu Sultan setelah meraba denyut nadinya yang tidak lagi berdetak.

Baca juga:  Bandar Udara Di Bandung

Roket yang digunakan Tipu Sultan kemudian diambil Inggris dan hingga sekarang disimpan di Royal Artillery Museum di London.

Tipu Sultan mempunyai nama asli Sultan Fateh Ali Tipu, yang mempunyai julukan Harimau dari Mysore. Ia merupakan penguasa Kesultanan Mysore di India dari tahun 1782 hingga gugur pada 1799.

Ia mempelajari taktik militer pada saat usia 15 tahun atas permintaan ayahnya, Haidar Ali, Pada 1766, Tipu Sultan sudah menemani ayahnya saat bertempur melawan Inggris dalam Perang Mysore Pertama. Ia menjadi komandan korps kavaleri dalam invasi Carnatic tahun 1767 saat berusia 16 tahun.